Kesehatan Gigi dan Mulut

Ayooo rajin periksa gigi minimal 6 bulan sekali .

Poltekkes Kemenkes Semarang

Kelas Alih Jenjang Tahun 2019

Kesehatan gigi

Ayooo Selalu Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Senyum Sehat

Jaga Gigi agar senyum tetap Sehat.

Senin, 28 Oktober 2019

Karies Gigi

Karies Gigi

Hasil gambar untuk karies gigi

  1. Pengertian Gigi berlubang / Karies
Gigi berlubang (Karies gigi) adalah penyakit jaringan gigi dan ditandai dengan kerusakan jaringan keras gigi. Karies  gigi disebabkan karena sukanya memakan makanan yang manis dan malas menggosok gigi  sehingga sisa makanan akan bersarang di sela-sela gigi, lama kelamaan sisa makanan dan  bakteri yang ada di gigi berubah menjadi asam. Asam memiliki kemampuan melarutkan jaringan otot yang paling keras yakni email gigi. Asam akan mengikis email gigi yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang sering disebut dengan karies gigi. Lubang pada gigi merupakan tempat kuman- kuman bersarang yang ada di mulut. (Tarigan, 1995)
  1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang. Gigi hitam dan terkikis merupakan tanda karies atau gigi berlubang.
  1. Penyebab Karies Gigi
Gigi berlubang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Jarang menggosok gigi.
  2. Sering memakan makanan manis dan lengket contohnya permen, lolipop, coklat, keripik.
  3. minum susu dengan menggunakan botol dot saat tidur.
  4. tidur setelah makan.
  5. sering meminum minuman softdrink.
  6. waktu menyikat gigi yang tidak tepat
  7. Proses Terjadinya Karies
Gigi berlubang terjadi karena dipengaruhi subrat/makanan yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mengakibatkan demineralisasi email, Karbohidrat seperti gula akan segera meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat oleh bakteri, bakteri yang menimbulkan gigi berlubang adalah streptokokus mutans dan laktobacilus yang merupakan kuman kariogenik karena gigi dapat dipengaruhi karies, pit dan fissure merupakan daerah pertama yang tererang karies karena di tempat itu banyak sisa makanan yang menimbulkan plak/ bakteri. Lama kelamaan plak/bakteri yang tertimbun di permukaan gigi akan bermetabolisme dan akan menyebabkan gigi berlubang.
  1. Cara Mencegah Gigi Berlubang
Dari masalah karies diatas dapat diatasi dengan berbagai cara, berikut cara mengatasi karies gigi :
  1. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari dengan baik dan benar, sebelum tidur dan setelah sarapan.
  2. Mengurangi makan makanan manis dan lengket.
  3. Memperbanyak minum air putih.
  4. Membiasakan berkumur setiap kali selesai makan.
  5. Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang berserat.
  6. Periksa gigi ke pelayanan kesehatan gigi minimal 6 bulan sekali.
  7. Gunakan bulu sikat gigi yang lembut dan rata.
  8. Mengganti sikat gigi 2 bulan sekali atau ketika bulu sikat sudah

Cara Menyikat Gigi


Menyikat dengan Benar

Bagaimana teknik menyikat gigi yang benar?
  • Sikat dengan tekanan ringan. Menekan terlalu keras pada gigi akan merusak gigi dan gusi. Gusi akan mudah berdarah dan sensitif terserang infeksi. Karena bermasalah, gusi menjadi tidak sempurna untuk menyangga gigi dan bisa mengakibatkan kerusak gigi atau gigi menjadi tanggal.
  • Arah sikatan yang benar. Arah menyikat gigi yang benar adalah vertikal satu arah dari pangkal ke ujung gigi. Tujuannya adalah agar sisa makanan di sela gigi dapat tersapu keluar dan perbatasan gusi-gigi tidak terkikis. Arah sikatan untuk gigi geraham adalah sikat permukaan kunyah dengan gerakan ke kanan-kiri spt menyapu atau gerakan melingkat.
  • Durasi waktu menyikat gigi yang ideal adalah 2-3 menit. Kalau terlalu cepat, gigi akan kurang bersih tetapi kalau terlalu lama dapat mengikis email gigi dan mengiritasi gusi.
  • Gunakan sikat gigi berbulu lembut. Bulu sikat yang keras dan kaku akan merusak email gigii. Pastikan bulu sikat rapi dan tidak keluar dari barisan.
  • Pilih sikat gigi dengan kepala sikat yang kecil. Ukuran kepala sikat yang sesuai dengan rahang akan membuat gigi lebih bersih karena dapat menjangkau bagian terdalam gigi.

Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi

Waktu menyikat gigi yang dianjurkan adalah pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur, karena pada saat tidur, tidak ada produksi ludah. Akibatnya, jika ada sisa makanan, akan membuat bakteri dan kuman aktif. Sisa makanan yang mengandung asam dan gula akan melemahkan enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.

Berkumur dengan Mouthwash

Selesai menyikat gigi, lengkapi dengan berkumur dengan mouthwash yang mengandung antiseptik. Ini berguna untuk melindungi gigi dari plak. Pada mulut yang sedang mengalami masalah, misalnya luka pada gusi dapat menggunakan mouthwash yang mengandung antibiotik.

Kerok Lidah

Permukaan lidah berbentuk seperti “bukit lembah” yang berarti ada celah-celah pada permukaan lidah yang perlu dibersihkan. Kototran tidak hilang jika dengan berkumur. Cara membersihkannya adalah dengan mengerok permukaan lidah menggunakan sikat gigi atau alat khusus untuk mengerok lidah.

Kunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet berguna untuk self cleansing pada gigi. Permen karet dapat membersihkan sisa makanan dan plak pada permukaan gigi. Kunyahan permen karet akan merangsang peningkkatan produksi saliva sehingga mulut menjadi tidak kering dan bau mulut berkurang, Walau berguna, tetapi kandungan gula pada permen karet dapat merusak gigi, jadi jangan lupa menggosok gigi setelah mengunyahnya.

Batasi Konsumsi Gula dan Asam

Sebisa mungkin, batasi makanan dan minuman yang mengandung gula dan asam seperti permen, cokelat, atau soft drinkKarbohidrat sederhana yang terkandung di dalamnya sangat disukai bakteri. Bakteri akan membuat plak yang akan mengubah gula menjadi asam. Asam dapat mengikis enamel gigi dan membuat gigi berlubang. Akan sangat baik, jika setelah mengkonsumsi gula atau asam, sempatkan waktu untuk menyikat gigi.

Batasi Wine, Kopi dan Teh

Kandungan tannin yang terkandung pada teh dan kopi bisa mengubah warna lapisan luar gigi atau enamel. Pewarna pada minuman berwarna lain, seperti wine, sirup atau minuman bersoda juga dapat menimbulkan noda pada gigi.
Noda akan mudah terbentuk pada permukaan gigi yang kasar yang disebabkan karena plak atau anatomi gigi yang tidak rata. Pencegahannya adalah minum menggunakan sedotan dan batasi konsumsi sebanyak 1-2 cangkir sehari.

Tidak Merokok

Pada saat menghisap rokok, asap rokok dan jutaan zat kimia lain yang terdapat pada sebatang rokok akan masuk dalam mulut dan memengaruhi jaringan dan organ yang ada dalam mulut, termasuk gigi.
Asap panas rokok juga akan mengurangi produksi ludah yang menyebabkan bau mulut, menyebabkan mulut menjadi kering dan menjadikan kondisi mulut menjadi tempat yang nyaman untuk berkembangbiaknya bakteri.
Efek lain dari merokok yaitu:
  • Perubahan warna gusi, gigi dan bibir menjadi lebih gelap
  • Karies gigi mudah terbentuk
  • Meningkatkan risiko kanker mulut
  • Mulut jadi beraroma rokok

Penggunaan Pemutih Gigi

Efek negatif, dari penggunaan pemutih gigi adalah gusi menjadi lebih sensitif. Maka, jika ingin melakukan pemutihan gigi, cek apakah gusi Anda sehat dan aman untuk melakukan prosedur tersebut.
Pemutih gigi yang ada di pasaran seperti pemutih pada odol, strip atau kuas dapat digunakan jika kandungannya dibawah 3% dan kandungan pemutih bernama hydrogen peroksida. Teliti juga apakah produk tersebut memiliki izin dari badan kesehatan.

Periksakan Gigi


Sakit atau tidak, sebaiknya Anda rutin mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali. Tujuannya adalah untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut. Jika tidak ada masalah, Anda dapat membersihkan karang gigi.

Gigi Palsu


Berapapun usia Anda, gigi palsu tetap perlu dipasang untuk menggantikan gigi yang telah lepas


Saat ini, gigi palsu mungkin masih identik sebagai perawatan untuk orang tua atau lansia. Padahal, pada usia berapapun Anda kehilangan gigi permanen, pemasangan gigi palsu tetap disarankan.


Jenis gigi palsu ada beragam dan dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu gigi palsu permanen dan gigi palsu lepasan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan jenis gigi palsu bisa dilakukan sesuai dengan kondisi penggunanya.
Pemasangan gigi palsu pun sebenarnya bukan hanya karena alasan estetis. Ada manfaat lain yang bisa didapat, melalui pengisian ruang kosong bekas gigi permanen dengan gigi palsu.
Berbeda dari gigi susu yang kita miliki saat kecil, apabila gigi permanen lepas, maka sudah tidak ada lagi gigi lain yang akan tumbuh menggantikannya. Sehingga, pemasangan gigi palsu perlu dilakukan dengan alasan-alasan berikut ini.

1. Agar tidak terlihat “ompong”

Alasan utama untuk memasang gigi palsu umumnya memanglah soal estetika. Hal tersebut tidaklah salah. Sebab gigi yang terlihat ompong bisa membuat sebagian orang kurang percaya diri. Kondisi ini pun dapat dirasa mengganggu penampilan.

2. Agar gigi di sebelahnya tidak bergeser ke ruang yang ompong

Saat ada ruang kosong pada rahang, maka gigi-gigi bisa bergeser ke ruang lowong tersebut. Gigi di sebelahnya bisa bergeser ke samping, dan gigi di atas ataupun di bawahnya bisa naik atau turun, juga ke arah yang kosong. Lama kelamaan, hal ini dapat membuat susunan gigi menjadi berantakan.

3. Agar fungsi pengunyahan bisa kembali seperti semula

Sebagai contoh, apabila yang hilang adalah gigi depan, maka Anda akan menggunakan gigi lain di bagian belakang, untuk menggigit makanan. Padahal fungsi gigi belakang adalah untuk mengunyah, bukan menggigit.
Begitu juga sebaliknya. Apabila yang hilang adalah gigi geraham, maka Anda akan kesulitan untuk mengunyah makanan, dan menggunakan gigi lain, yang fungsi sebenarnya bukan untuk mengunyah.

Jenis-jenis gigi palsu yang bisa dipilih

Ada beberapa jenis gigi palsu yang bisa Anda pilih. Untuk menentukan jenis yang paling tepat sesuai kondisi rongga mulut, maka Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi.
Secara umum, ada dua pengelompokan besar untuk jenis gigi palsu, yaitu gigi palsu lepasan dan gigi palsu permanen. Lalu, kedua jenis tersebut kembali bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut ini jenis gigi palsu lepasan yang bisa Anda pilih.

1. Gigi tiruan sebagian berbahan akrilik

Gigi tiruan sebagian adalah gigi palsu yang dipasang, apabila gigi yang hilang hanya satu atau beberapa. Gigi palsu ini terbuat dari bahan akrilik, yang disertai kawat untuk kaitan gigi palsu, ke gigi-gigi yang masih tersisa di rahang.

2. Gigi tiruan sebagian berbahan lentur

Gigi palsu jenis ini bentuknya hampir sama dengan gigi palsu berbahan akrilik. Hanya saja, dengan bahan yang lebih lentur, tidak dibutuhkan kawat, agar alat ini bisa menempel di gusi.
Gigi tiruan ini lebih tipis, dan warnanya pun lebih mudah untuk disesuaikan dengan warna gusi. Sehingga, gigi tiruan jenis ini, secara estetis akan terlihat lebih baik, dibandingkan dengan gigi palsu dari akrilik.

3. Gigi tiruan penuh

Gigi tiruan penuh adalah gigi palsu yang dipasang, apabila seluruh gigi di rahang atas, rahang bawah, maupun kedua rahang telah hilang. Jenis gigi palsu inilah yang biasa digunakan oleh lansia. Gigi tiruan penuh, bisa terbuat dari akrilik maupun bahan lain yang lebih lentur.
Sedangkan untuk palsu permanen, berikut ini kedua jenis yang perlu Anda ketahui.

1. Gigi tiruan implan (dental implan)

Pada implan, gigi tiruan akan dipasang di skrup implan, yang sudah ditanamkan di dalam tulang rahang, melalui prosedur operasi. Implan bisa digunakan untuk mengganti satu gigi atau semua gigi yang hilang.

2. Gigi tiruan jembatan (dental bridge)

Jenis gigi palsu ini masuk ke dalam gigi palsu permanen, karena akan direkatkan secara permanen, pada gigi-gigi di sebelahnya.
Sebagai contoh, jika ada satu gigi geraham Anda yang hilang dan ingin diganti gigi tiruan jembatan, maka gigi palsu jenis ini akan berbentuk tiga gigi berjejer.
Satu gigi di tengah akan berbentuk gigi utuh, sebagai pengganti gigi geraham yang hilang. Sementara itu, dua gigi di sampingnya digunakan untuk direkatkan secara permanen dengan gigi-gigi di sebelah gigi geraham yang hilang.

Proses pasang gigi palsu

Umumnya, dibutuhkan waktu dua hingga tiga minggu sebelum gigi palsu bisa benar-benar dipasang di rongga mulut. Proses pemasangan gigi palsu akan berbeda, tergantung dari jenisnya. Untuk gigi palsu lepasan, berikut ini tahapan yang perlu dilalui, sebelum alat tersebut bisa dipasang.
  • Pemeriksaan rongga mulut secara menyeluruh oleh dokter gigi.
  • Pengambilan foto rontgen untuk melihat posisi gigi dan tulang secara lebih detail.
  • Pencetakan gigi menggunakan bahan khusus.
  • Pembuatan gigi palsu di laboratorium menggunakan cetakan gigi yang telah dibuat.
  • Pemasangan gigi palsu oleh dokter gigi.
Sementara itu untuk gigi tiruan jembatan, proses yang dilalui hampir sama. Namun pada pemasangan alat jenis ini, diperlukan pengurangan lapisan gigi-gigi, yang akan digunakan sebagai tumpuan gigi palsu, dengan menggunakan bur.
Sebagai persiapan pemasangan implan, akan dilakukan operasi pemasangan skrup implan, sebelum gigi palsu bisa dipasang. Gigi palsu baru bisa dipasang setelah jaringan sembuh sempurna dari operasi pemasangan implan.

Harga pemasangan gigi palsu berdasarkan jenisnya

Harga pemasangan gigi palsu akan berbeda, tergantung dari jenisnya. Jenis gigi palsu lepasan berbahan akrilik, adalah gigi palsu dengan harga yang paling murah, dibandingkan dengan jenis lainnya. Semakin banyak gigi yang hilang, harga gigi palsu juga akan semakin mahal.
Gigi tiruan jembatan harganya lebih murah, dibandingkan dengan gigi tiruan implan. Implan adalah jenis gigi tiruan yang membutuhkan biaya paling banyak untuk pemasangannya.

Membayar gigi palsu dengan BPJS Kesehatan

Untuk meringankan biaya pemasangan gigi palsu, Anda juga bisa menggunakan BPJS Kesehatan, dengan ketentuan sebagai berikut.
  • Biaya pasang gigi palsu akan dibantu sesuai batas yang telah ditentukan, dan tidak gratis sepenuhnya.
  • Pelayanan pembuatan gigi palsu bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, atau fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
  • Tarif maksimal penggantian gigi palsu adalah sebesar Rp 1.000.000, dengan ketentuan tarif untuk masing-masing rahang maksimal adalah Rp 500.000.
  • Apabila jumlah gigi yang hilang sebanyak 1-8 gigi, maka penggantian biayanya sebesar Rp 250.000 rupiah per rahang.
  • Apabila gigi yang hilang adalah sebanyak 9-16 gigi, maka penggantian biayanya Rp 500.000 per rahang.
Sebagai contoh, untuk penggantian 1 gigi rahang atas dan 1 gigi rahang bawah, maka biaya yang akan diganti sebesar Rp 500.000. Namun, jika yang hilang adalah 2 gigi rahang atas saja, maka penggantiannya hanya Rp 250.000.
Lalu, apabila di rahang atas ada 1 gigi yang hilang dan di rahang bawah ada 10 gigi yang hilang, maka penggantiannya Rp 750.000.
Jika ada gigi Anda yang lepas, maka sebaiknya segera gantikan dengan gigi palsu, sebelum terjadi pergeseran gigi maupun dampak lainnya.
Semakin cepat gigi palsu dipasang, maka akan semakin cepat juga penampilan Anda kembali seperti semula. Tak kalah penting, fungsi gigi dalam menggigit maupun mengunyah makanan pun bisa normal lagi.